GURAH LENDIR - Bibir kering dan pecah-pecah merupakan salah satu masalah yang lazim menimpa siapa pun. Selain mengganggu saat kita makan atau berbicara bibir kering dan pecah-pecah pastinya juga akan mengganggu penampilan kita dalam kesehariannya. Tapi tidak sedikit orang yang justru keliru dalam menghadapi masalah ini yang memperparah kondisi mereka.
Membasahi bibir dengan ludah sering menjadi jalan pintas saat bibir pecah-pecah dan kering.
Padahal cara seperti ini justru akan memperburuk kelembaban bibir. Tingkat kekeringan bibir yang kian parah inipun akan membuat senyum tak lepas dan merusak penampilan. Dari pada anda menggunakan air ludah lebih baik anda menggunakan ramuan obat tradisional bibir kering & pecah-pecah ini agar tak salah penanganan.
Sesaat setelah anda menjilat bibir memang terasa basah, tapi ketika air liur kering, kondisi bibir justru akan semakin kering dari sebelumnya. Sebab, air liur akan membuat lapisan pelembab alami di bibir lebih cepat terkikis. Air liur atau saliva bukan sekedar air biasa, tapi mengandung enzim yang berperan melarutkan makanan dalam proses pencernaan. Demikian pula saat menyentuh bibir, enzim yang terkandung akan bekerja seperti ketika bertemu makanan. Itulah mengapa, membasahi bibir dengan air ludah justru akan membuat bibir pecah-pecah. Lakukan penanganan masalah ini dengan obat tradisional bibir pecah-pecah / bibir kering yang justru terbukti aman dan masalah anda ini akan berangsur-angsur sembuh.
Tanaman hias Begonia ternyata tidak hanya indah dipandang mata, tapi juga berkhasiat sebagai obat, meski bukan untuk obat impoten. Bagian yang digunakan adalah daunnya. Gunung Kelud yang tahun lalu bikin heboh warga Blitar dan sekitarnya dengan getaran-getaran vulkaniknya ternyata masih menyimpan rahasia kemujaraban obat. Di kawasan hutan tropis yang sangat indah dan menyejukkan mata, ternyata tersembunyi sekumpulan tanaman itu digunakan masyarakat di sana untuk mengobati bibir pecah-pecah. Maklum, masyarakat di sana kerap mengalami bibir pecah-pecah atau panas dalam, lantaran daerah itu terletak pada ketinggian di bawah 1.000 m dpl. Kondisi panas sangat terasa dengan suhu udara rata-rata pada pagi hingga siang hari antara 25-30 °C dan kelembapan relatif udara rata-rata di bawah 90%. Yang membuat daerah ini terasa lebih parias dibandingkan kawasan hutan lainnya.
Salah seorang penduduk yang menggunakan tanaman hias Begonia sebagai obat adalah Kiar. la tinggal di sekitar kaki Gunung Kelud dan seringkali mengalami panas dalam dan bibir pecah-pecah. Kalau sudah begitu biasanya ia akan mengambil daun cembilung/begonia kemudian meremas-remasnya dan diusapkan pada bibir yang pecah-pecah. Daun cembilung/begonia ini akan terasa asam dan segar. Penggunaan tanaman ini sudah dilakukan masyarakat di sana secara turun-temurun.
Cembilung adalah salah satu potensi tersembunyi. Tumbuhan herbal berbatang lunak ini memiliki daun yang lebar membulat atau hampir menjantung. Warna hijau yang agak gelap ini dihiasi dengan bunga berwarna putih kemerahan. Tumbuhan ini hidup bergerombol di antara lantai hutan yang agak lembap, penuh serasah dan terbuka. Dan yang paling penting lagi tanaman ini berkhasiat sebagai obat tradisional bibir kering dan bibir pecah-pecah.